Proses Commissioning
Proses Commissioning Test BTS Seluler adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah instalasi fisik Base Transceiver Station (BTS) selesai untuk memastikan bahwa seluruh perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) bekerja sesuai dengan spesifikasi teknis dan terintegrasi dengan jaringan inti seluler sebelum BTS dioperasikan penuh (on air).
Berikut adalah tahapan umum dalam proses commissioning BTS:
1. Tahap Persiapan dan Pre-Commissioning 🛠️
Tahap ini berfokus pada pengecekan awal dan ketersediaan data.
Penyusunan Rencana Commissioning: Menyiapkan dokumen teknis, spesifikasi peralatan, prosedur pengujian, dan koordinasi tim.
Persiapan Data Teknis/Net Config: Memastikan ketersediaan semua parameter yang akan diinput ke perangkat, seperti IP address, konfigurasi frekuensi, dan data perencanaan jaringan lainnya.
Verifikasi Instalasi Fisik:
Pemeriksaan Visual (Pre-Commissioning): Memeriksa apakah semua komponen seperti modul, cabling (kabel feeder, jumper, serat optik), antena, dan unit radio (RRU) telah terpasang dengan benar, rapi, dan sesuai dengan standar instalasi (misalnya, grounding yang benar, koneksi kuat).
Pengecekan Alarm: Memastikan tidak ada alarm perangkat keras yang aktif.
Pengecekan Power: Memastikan daya listrik, baterai backup, dan sistem pendingin berfungsi normal.
2. Konfigurasi dan Aktivasi Software (Initial Commissioning) 💻
Tahap ini melibatkan pemuatan dan pengaturan perangkat lunak BTS.
Akses ke Perangkat: Melakukan koneksi lokal atau jarak jauh (remote) ke perangkat BTS (misalnya, melalui laptop dengan perangkat lunak khusus seperti Site Manager).
Pemuatan dan Aktivasi Software:
Download Software: Mengunduh atau memuat perangkat lunak dasar BTS (misalnya, Baseband Unit - BBU atau Universal Main Processing and Transmission Unit - UMPT).
Aktivasi Software: Mengaktifkan perangkat lunak yang telah dimuat.
Supply Software: Melakukan proses suplai software untuk menjalankan semua fungsi.
Konfigurasi Parameter: Memasukkan semua data konfigurasi jaringan yang telah disiapkan:
Konfigurasi Hardware: Pengaturan modul, unit radio, dan unit lainnya.
Pengaturan Antena: Mengatur parameter antena, termasuk Azimuth, Electrical Tilt (E-Tilt), dan Mechanical Tilt (M-Tilt) sesuai perencanaan.
Pengaturan Koneksi Jaringan: Pengaturan backhaul (misalnya, Microwave Link atau Fiber Optik), sinkronisasi, dan terminasi ke jaringan inti (BSC/RNC/EPC).
3. Pengujian Fungsional (Functional Testing) 🧪
Pengujian mendalam untuk memastikan setiap bagian BTS bekerja dengan baik.
Pengujian Konektivitas:
Tes Ping: Memastikan koneksi IP antara BTS dan elemen jaringan inti (seperti BSC, RNC, atau MME) berjalan lancar.
Pengujian Transmisi (Backhaul): Memastikan link transmisi (misalnya Microwave atau Fiber Optic) stabil dan sesuai dengan kapasitas yang direncanakan.
Pengujian Radio:
Pengujian Transmit Power: Memverifikasi daya pancar (output power) setiap sektor sesuai dengan konfigurasi.
Pengecekan VSWR (Voltage Standing Wave Ratio): Mengukur rasio gelombang berdiri pada kabel antena untuk memastikan tidak ada loss daya yang signifikan.
Pengujian Return Loss: Mengukur seberapa baik sinyal dipancarkan tanpa dipantulkan kembali.
Pengujian Alarm: Melakukan simulasi untuk memastikan semua alarm perangkat keras dan lunak terdeteksi dan dilaporkan dengan benar.
4. Pengujian Kinerja dan Optimasi (Performance & Final Commissioning) 📈
Pengujian saat BTS sudah mulai berinteraksi dengan jaringan seluler.
Integrasi dengan Jaringan Inti: Memastikan BTS terdaftar dan terkoneksi dengan sistem manajemen jaringan (OMC/NMS).
Uji Fungsional Seluler (On Air Test):
Pengujian Call Setup: Melakukan panggilan dan koneksi data melalui BTS tersebut.
Pengujian Handover: Memastikan perpindahan layanan (panggilan/data) dari dan ke BTS yang baru berjalan mulus.
Pengujian Beban (Load Testing): Menguji kemampuan BTS melayani sejumlah pengguna secara simultan.
Pengukuran Coverage (Drive Test/Walk Test): Melakukan pengukuran sinyal di sekitar area cakupan BTS menggunakan alat khusus (drive test tool) untuk memverifikasi kualitas sinyal dan area cakupan (coverage) sesuai target Key Performance Indicator (KPI) jaringan.
Optimasi: Melakukan penyesuaian parameter (misalnya power atau tilt antena) jika hasil drive test tidak optimal.
5. Dokumentasi dan Penyerahan (Final Handover) ✅
Penyusunan Laporan: Menyusun laporan commissioning akhir, mencakup semua langkah, hasil pengujian, dan konfigurasi akhir.
Penutupan Work Order: Mengajukan laporan kepada koordinator dan tim Operation & Maintenance (O&M) untuk penutupan work order.
Serah Terima: Secara resmi menyerahkan BTS kepada tim O&M untuk dioperasikan dan dipelihara.
Proses ini sangat penting untuk memastikan BTS dapat beroperasi secara stabil, efisien, dan memberikan kualitas layanan (QoS) yang optimal kepada pengguna seluler.





