Notifications
List Post

Konfigurasi mw Huawei RTN 950

Konfigurasi perangkat microwave Huawei OptiX RTN 950 umumnya dilakukan menggunakan aplikasi Web LCT (Local Craft Terminal) atau sistem manajemen jaringan iManager U2000. Prosesnya cukup kompleks dan harus mengikuti panduan teknis yang spesifik, tetapi langkah-langkah dasarnya meliputi komisioning awal, konfigurasi tautan radio, dan konfigurasi layanan.



Berikut adalah ringkasan langkah-langkah umum untuk konfigurasi:

📶 Persiapan Awal dan Komisioning

  1. Koneksi PC/Laptop:

    • Hubungkan PC/Laptop Anda ke port NMS (Network Management System) pada unit Indoor Unit (IDU) RTN 950.

    • Atur alamat IP PC/Laptop Anda agar berada dalam subnet yang sama dengan IP default RTN 950. Biasanya menggunakan skema IP seperti 129.9.0.xxx dengan Subnet Mask 255.255.0.0.

  2. Akses Web LCT:

    • Buka aplikasi Web LCT (pastikan sudah terinstal dan Java/browser sudah dikonfigurasi dengan benar).

    • Login ke NE (Network Element) RTN 950. Default username dan password umumnya adalah lct/password atau admin/admin (sebaiknya segera diubah setelah login).

  3. Pengaturan Dasar NE:

    • Tambahkan NE (Add NE) ke explorer Web LCT.

    • Konfigurasi ID NE (Site ID), Nama NE, dan parameter IP (IP Address, Subnet Mask, Gateway) sesuai dengan perencanaan jaringan.

    • Atur Zona Waktu (NE Time Localization), misalnya UTC+07:00 Asia/Jakarta.

    • Konfigurasi Prioritas Sumber Clock (Clock Source Priority), misalnya ke board ISU.


📡 Konfigurasi Tautan Radio (Radio Link)

Ini adalah bagian krusial yang menentukan koneksi microwave antara dua situs (Near End/NE dan Far End/FE).

  1. Tambahkan Board:

    • Tambahkan board IF (Intermediate Frequency) dan ODU (Outdoor Unit) di Slot Layout sesuai dengan instalasi fisik dan perencanaan.

    • Untuk board IF (seperti ISM6 atau IFU), tambahkan ODU yang sesuai pada slot IF port.

  2. Konfigurasi Parameter ODU/Radio:

    • Pilih ODU di Object Tree atau di bagian ODU Interface.

    • Atur Radio Frequency Attributes:

      • Frekuensi Tx (Transmit Frequency) dan Frekuensi Rx (Receive Frequency) sesuai dengan izin frekuensi dan planning. Pastikan perbedaan Tx dan Rx adalah T/R Spacing yang benar.

      • Channel Bandwidth (misalnya 7MHz, 14MHz, 28MHz, 56MHz).

    • Atur Power Attributes:

      • Transmit Power (Tx Power) dan Receive Power (Rx Power), termasuk Maximum Transmit Power (batas daya pancar).

      • Pastikan ATPC (Automatic Transmit Power Control) diatur dengan benar.

    • Atur Advanced Attributes:

      • Pastikan Transmission Status (Status Transmisi) disetel ke Unmute (unmute) setelah pointing selesai. Jika muted, link tidak akan terhubung.

  3. Pengaturan Tambahan Tautan (Opsional):

    • Konfigurasi Proteksi (misalnya 1+1 HSB, SD, atau FD) jika menggunakan dua ODU/IF port untuk redundansi.

    • Jika menggunakan konfigurasi 2+0 atau lebih, buat XPIC (Cross Polarization Interference Cancellation) atau PLA (Physical Link Aggregation) jika diperlukan.


💻 Konfigurasi Layanan (Service Configuration)

Setelah link radio terjalin (ditandai dengan nilai ACTUAL RX POWER yang memadai/sesuai perencanaan), Anda perlu mengkonfigurasi layanan yang akan dilewatkan.

  1. Layanan E1/TDM (Jika Ada):

    • Buat XC configuration (Cross Connection) dari port E1 pada board (misalnya SP3S) ke port VC-12 pada board ISU.

  2. Layanan Ethernet/IP:

    • Untuk traffic IP, konfigurasi layanan Ethernet.

    • E-Line Service: Untuk koneksi point-to-point (mirip kabel langsung).

    • E-LAN Service: Untuk koneksi point-to-multipoint (jaringan LAN).

    • Konfigurasi VLAN dan port UNI (User Network Interface) pada board Ethernet (misalnya EM4T) sesuai dengan planning jaringan Anda (misalnya Access atau Trunk mode untuk VLAN tagging).


⚠️ Poin Penting

  • Penyelarasan Antena (Pointing): Ini dilakukan di lapangan untuk memastikan Actual Rx Power mencapai nilai yang optimal (biasanya di atas batas minimum, seringkali -85 dBm atau lebih baik, sesuai perencanaan Link Budget). Konfigurasi frekuensi harus disesuaikan jika sinyal tidak stabil.

  • Perangkat Lunak dan Parameter: Selalu gunakan versi Web LCT yang kompatibel dan pastikan semua parameter Tx/Rx Frekuensi, Bandwidth, dan Daya dicocokkan dengan perencanaan (Link Budget/LB) untuk kedua situs (Near End dan Far End).

  • Dokumentasi: Selalu merujuk pada "RTN 950 Commissioning and Configuration Guide" resmi dari Huawei untuk detail yang lengkap dan spesifik sesuai versi firmware perangkat Anda.


Konfigurasi ini sangat bergantung pada perencanaan jaringan (Link Budget/LB) yang spesifik, saya akan menyajikan langkah-langkah utamanya menggunakan Web LCT, yang merupakan alat manajemen lokal yang umum digunakan.

Penting: Seluruh proses ini harus dilakukan sesuai dengan dokumen teknis resmi Huawei dan data perencanaan Link Budget (frekuensi, power, bandwidth).

🚀 Langkah Demi Langkah Konfigurasi Huawei RTN 950 (Via Web LCT)

Bagian A: Koneksi dan Komisioning Awal

No.LangkahDetail Konfigurasi
A.1Instalasi dan IP PC1. Instal aplikasi Web LCT di PC/Laptop Anda.
2. Hubungkan kabel LAN dari PC ke port NMS (Network Management System) atau ETH pada board kontrol IDU RTN 950 (misalnya board SCC, CSH, atau CSHN).
3. Atur IP Address PC/Laptop Anda agar satu subnet dengan IP default RTN 950. Contoh: IP: 129.9.0.100, Subnet Mask: 255.255.0.0.
A.2Akses dan Login Web LCT1. Jalankan aplikasi Web LCT.
2. Gunakan fungsi "Search NE" atau "Advance Search" untuk mencari perangkat RTN 950 (menggunakan IP default IDU, biasanya 129.9.0.1).
3. Add NE yang ditemukan ke NE List.
4. Login ke NE. Username/Password Default: lct/password atau admin/admin. (Ganti password setelah berhasil login).
A.3Konfigurasi Atribut NE Dasar1. Di NE Explorer, klik kanan NE, pilih NE Attribute atau masuk ke menu Configuration > NE Attributes.
2. Ubah NE ID (ID Perangkat), NE Name (Nama Situs), dan Time Zone (Waktu Lokal) sesuai site Anda (misal: UTC+07:00 Asia/Jakarta).
3. Konfigurasi IP Address untuk board kontrol (DCN IP) sesuai perencanaan jaringan (ini adalah IP yang akan digunakan untuk remote via U2000).
A.4Konfigurasi Slot Layout1. Di NE Explorer, pilih Configuration > Slot Layout.
2. Add atau Modify board yang terpasang secara fisik (misalnya board IF, EM, SP3S, dll.) di slot yang sesuai.

Bagian B: Konfigurasi Tautan Radio (Radio Link)

Ini adalah langkah kunci untuk memastikan komunikasi microwave terjalin. Harus dilakukan di kedua situs (Near End dan Far End).

No.LangkahDetail Konfigurasi
B.1Konfigurasi Board IF/ODU1. Di NE Explorer, pilih Configuration > Interface > IF Board > ODU Interface.
2. Pilih port IF/ODU yang akan dikonfigurasi.
B.2Radio Frequency Attributes1. Di tab Radio Frequency Attributes, atur parameter berikut sesuai Link Budget (LB):
* Tx Frequency (Frekuensi Pancar): Frekuensi yang diizinkan dan direncanakan.
* T/R Spacing: Perbedaan antara Frekuensi Tx dan Rx.
* Catatan: Pastikan Tx Frequency di Situs A adalah Rx Frequency di Situs B, dan sebaliknya.
B.3Power Attributes1. Di tab Power Attributes, atur parameter:
* Max Transmit Power (Daya Pancar Maksimum).
* Transmit Power (Daya Pancar yang diinginkan).
* ATPC Enable Status: Aktifkan ATPC (Automatic Transmit Power Control) untuk menstabilkan level daya.
B.4Konfigurasi Bandwidth & Modulasi1. Di NE Explorer, pilih Configuration > Service > Radio Link.
2. Atur parameter Channel Spacing/Bandwidth (misalnya 56 MHz, 28 MHz, dll.).
3. Atur Adaptive Modulation (AM) (jika digunakan) dan Nominal/Reference Modulation (misalnya 256QAM atau 128QAM).
B.5Status Transmisi1. Di tab Advanced Attributes pada ODU Interface, atur Transmission Status ke Mute saat proses pointing (penyelarasan antena) dan ubah ke Unmute setelah pointing selesai dan link radio stabil.

Bagian C: Penyelarasan Antena (Pointing)

Ini adalah proses fisik yang krusial di lapangan, bukan di Web LCT, tetapi statusnya dapat dipantau dari Web LCT.

No.LangkahDetail Konfigurasi
C.1Penyelarasan (Pointing)1. Teknisi di kedua situs menyelaraskan antena (vertikal/horizontal) secara perlahan.
C.2Monitoring Sinyal1. Pantau nilai Actual Rx Power (Daya Terima Aktual) di Web LCT ODU Interface.
2. Lakukan pointing hingga Actual Rx Power mencapai nilai terbaik (biasanya yang paling mendekati 0 dBm, dan sesuai target LB).
3. Setelah stabil, set Transmission Status (Langkah B.5) ke Unmute. Alarm radio seharusnya hilang.

Bagian D: Konfigurasi Layanan (Service)

Setelah tautan radio berhasil (link up), konfigurasi layanan untuk melewatkan traffic data.

No.LayananLangkah di Web LCT
D.1E-Line Service (Point-to-Point Ethernet)1. Pilih Configuration > Service > Ethernet Service > E-Line.
2. Create New E-Line Service.
3. Tentukan Source Port (Port Ethernet pada board EM4T/CSH, dll.) dan Destination Port (Port E-Line di sisi radio/link microwave).
4. Konfigurasi VLAN ID jika diperlukan (misalnya diatur Access Mode atau Trunk Mode).
D.2XC (Cross Connection) TDM/E11. Pilih Configuration > Service > Cross-Connection.
2. Create New XC.
3. Buat cross-connection dari port E1 di board TDM (misalnya SP3S) ke port VC-12 atau VC-4 yang dilewatkan melalui board radio (misalnya ISU/IFU).

Dokumen lengkap Huawei untuk RTN 950 memiliki ribuan halaman dan mencakup berbagai skenario. Karena konfigurasi ini bersifat teknis dan memerlukan data spesifik dari Link Budget Anda, pastikan Anda merujuk pada "OptiX RTN 950 Configuration Guide (Web LCT)" resmi dari Huawei sesuai dengan versi software perangkat Anda.

Konfigurasi Layanan Ethernet (E-Line/E-LAN) dan Konfigurasi Perlindungan (Protection) 1+1 pada Huawei RTN 950.


🌐 Konfigurasi Layanan Ethernet (Layanan Data)

Pada dasarnya, konfigurasi layanan Ethernet pada RTN 950 melibatkan tiga langkah utama: mendefinisikan port fisik, membuat layanan logis, dan menghubungkannya (Cross-Connect) ke interface radio.

1. ⚙️ Konfigurasi Port UNI (User Network Interface)

Port UNI adalah port fisik yang terhubung ke perangkat customer (Router atau Switch).

  • Akses Menu: Buka Configuration > Ethernet Service > UNI Port di NE Explorer.

  • Pilih Port: Pilih port Ethernet fisik pada kartu interface (misalnya, kartu EM4T Slot 4, Port 1).

  • Atur Mode Port:

    • Port Mode: Atur ke Electrical atau Optical (tergantung jenis port).

    • Working Mode:

      • Access: Digunakan untuk menghubungkan customer yang hanya membawa satu atau beberapa VLAN dedicated. Traffic yang masuk akan diberi tag VLAN (jika belum ada) atau di mapping ke default VLAN ID.

      • Trunk: Digunakan untuk membawa banyak VLAN dari backbone atau aggregator switch. Traffic mempertahankan VLAN tag aslinya.

    • Default VLAN ID: Jika Working Mode adalah Access, atur Default VLAN ID di sini (misalnya, VLAN ID 100).

  • Jalur Radio: Konfigurasi ini juga mendefinisikan interface radio mana yang akan membawa layanan ini (misalnya Radio Link ID 1).

2. 🔀 Pembuatan Layanan (E-Line atau E-LAN)

Huawei RTN mendukung standar E-Line (layanan point-to-point) dan E-LAN (layanan point-to-multipoint).

A. E-Line (Point-to-Point Service)

  • Fungsi: Menghubungkan dua lokasi (A ke B) secara transparan seolah-olah terhubung dengan kabel langsung.

  • Akses Menu: Buka Configuration > Ethernet Service > E-Line.

  • Buat Layanan:

    • Tentukan Service Name dan Service ID.

    • Mapping: Tautkan layanan ini ke UNI Port yang sudah dikonfigurasi pada Langkah 1.

    • VLAN/QinQ: Tentukan apakah layanan menggunakan VLAN Tag tunggal (misalnya VLAN 100) atau QinQ (VLAN ganda untuk tunneling).

B. E-LAN (Point-to-Multipoint Service)

  • Fungsi: Menghubungkan tiga lokasi atau lebih (misalnya A, B, C) ke dalam domain penyiaran (broadcast domain) yang sama.

  • Akses Menu: Buka Configuration > Ethernet Service > E-LAN.

  • Buat Layanan:

    • Tentukan Service Name dan Service ID.

    • Mapping: Tautkan layanan ini ke UNI Port dari semua site yang menjadi anggota E-LAN.


🛡️ Konfigurasi Perlindungan (Protection) 1+1

Perlindungan 1+1 digunakan untuk meningkatkan keandalan (reliability) dengan menyediakan backup jalur radio (ODU/IF Cable) atau backup kartu.

Jenis Protection 1+1 yang Umum

Jenis ProtectionDeskripsiRedundansi
HSB (Hot Standby)Menggunakan dua ODU, hanya satu yang transmit (Active). Jika Active gagal, yang Standby mengambil alih. Single-IDU/Single-Slot.ODU, Kabel IF
SD (Space Diversity)Menggunakan dua antena terpisah secara vertikal untuk mengurangi fading akibat pantulan. Dua jalur radio yang berbeda (ODU 1 & ODU 2).ODU, Jalur Udara
FD (Frequency Diversity)Menggunakan dua frekuensi berbeda pada ODU yang berbeda. Jika frekuensi utama terganggu, akan switch ke frekuensi backup.ODU, Frekuensi

Langkah Konfigurasi (Contoh: HSB 1+1)

  1. Siapkan Kartu: Pastikan kartu CSHOF/ISU memiliki interface radio yang memadai untuk 1+1 (biasanya 2x interface IF).

  2. Akses Menu: Buka Configuration > Link Configuration > Protection Group.

  3. Buat Grup Protection:

    • Protection Type: Pilih 1+1 HSB (Hot Standby).

    • Working Link (Primary): Tentukan Link ID yang akan menjadi jalur utama (misalnya Link ID 1).

    • Protection Link (Backup): Tentukan Link ID yang akan menjadi jalur backup (misalnya Link ID 2).

  4. Tentukan Kriteria Switch:

    • Konfigurasikan Switch Criteria (misalnya Signal Fail, Signal Degrade, Manual Switch).

    • Tentukan Hold-off Time dan WTR (Wait-to-Restore) Time untuk mencegah flipping yang tidak perlu.

  5. Terapkan: Setelah dikonfigurasi, perangkat akan secara otomatis memastikan hanya satu ODU yang transmit pada satu waktu, dan akan beralih ke ODU standby jika terdeteksi kegagalan pada ODU active.

Perhatian: Konfigurasi 1+1 memerlukan konfigurasi frekuensi yang sama (Tx/Rx) pada kedua jalur radio (Link 1 dan Link 2), tetapi Link 2 tidak akan transmit kecuali Link 1 gagal.

|
Scroll to top