Explore
List Post

Prosedur MoS new site

 tahapan prosedur Method of Statement (MoS) untuk instalasi atau pembangunan site baru BTS seluler secara umum. MoS adalah dokumen yang sangat penting yang menjelaskan secara detail langkah-langkah kerja yang aman, efisien, dan sesuai standar.

Karena pembangunan BTS mencakup pekerjaan sipil (Civil Work/CME) dan instalasi peralatan (Telecom Installation/TI), MoS biasanya dibagi berdasarkan jenis pekerjaannya.

Berikut adalah tahapan prosedur MoS pada site baru BTS selular:

🏗️ I. Tahap Persiapan & Administratif (Pre-Construction)

  1. Survei dan Verifikasi Lokasi:

    • Memastikan lokasi sesuai dengan Site Acquisition (Sitac) Report dan gambar desain (Technical Site Survey/TSS Report).

    • Verifikasi batas-batas lahan, akses jalan, dan kondisi tanah (Soil Test).

  2. Pembuatan Dokumen MoS:

    • Menyusun dokumen MoS yang mencakup semua langkah kerja, persyaratan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3/HSE), daftar peralatan, material, dan personel yang terlibat.

  3. Pengurusan Izin:

    • Memastikan semua izin yang diperlukan sudah lengkap (misalnya IMB, izin lingkungan, persetujuan warga).

  4. Mobilisasi:

    • Membawa peralatan berat, material sipil, dan personel ke lokasi proyek.

    • Menyiapkan fasilitas di lokasi (kantor lapangan, mess, gudang material).

  5. K3/HSE Briefing:

    • Melakukan safety briefing (Toolbox Meeting) kepada semua pekerja mengenai potensi bahaya dan prosedur kerja aman.


🛠️ II. Tahap Pekerjaan Sipil dan Mekanikal Elektrikal (CME)

Tahap ini mencakup pembangunan fisik site, biasanya sesuai dengan urutan:

  1. Pekerjaan Dasar (Fondasi):

    • Pembersihan lokasi (clearing).

    • Pengukuran dan bouwplank.

    • Penggalian tanah untuk fondasi Tower dan Shelter/Genset Pad.

    • Pemasangan besi tulangan (reinforcement) dan anchor bolt (angkur) tower.

    • Pengecoran fondasi.

  2. Pekerjaan Tower:

    • Erection atau pemasangan struktur tower (menggunakan katrol atau crane).

    • Pemasangan tangga (ladder) dan horizontal tray (feeder tray).

    • Pengecatan dan penandaan (jika diperlukan).

  3. Pekerjaan Bangunan Penunjang:

    • Pembangunan pondasi dan dinding Shelter/Genset Room.

    • Pemasangan atap dan pintu Shelter.

    • Pembangunan Pagar dan Jalan Akses/Halaman (paving block/gravel).

  4. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal (ME):

    • Pemasangan Sistem Pentanahan (Grounding System) dan Penangkal Petir.

    • Instalasi Panel Listrik (ACPDB/KWH Box).

    • Penarikan Kabel Power dari PLN/Genset ke Panel dan Shelter.

    • Pemasangan Obstruction Light (OBL) atau lampu navigasi di puncak tower.


📡 III. Tahap Instalasi Perangkat Telekomunikasi (TI)

Setelah pekerjaan CME selesai dan site siap, dilanjutkan dengan instalasi perangkat:

  1. Instalasi Perangkat di Shelter/Cabinet:

    • Pemasangan Rack dan perangkat Base Transceiver Station (BTS)/Radio Base Station (RBS) di dalam Shelter/Kabinet Outdoor.

    • Instalasi Rectifier dan Baterai Backup.

    • Ducting dan dressing kabel.

  2. Instalasi Antena:

    • Pemasangan Antena Sektoral dan Antena Microwave (MW) di puncak tower (menggunakan gin pole atau katrol).

    • Pemasangan Remote Radio Unit (RRU), jika menggunakan arsitektur distributed-BTS.

  3. Penarikan dan Terminasi Kabel:

    • Penarikan Kabel Feeder (koaksial) dari BTS/RRU di tower ke Antena Sektoral.

    • Penarikan Kabel Fiber Optic (FO) atau Power dari Shelter ke RRU (jika menggunakan RRU).

    • Terminasi konektor dengan standar kekencangan dan kedap air (weatherproofing/sealing).


✅ IV. Tahap Pengujian dan Serah Terima (Testing & Commissioning)

  1. Uji Fisik (Site Quality Audit/SQA):

    • Memastikan semua instalasi fisik (tower, grounding, kabel, perangkat) sudah sesuai dengan standar dan spesifikasi desain.

  2. Pengujian Jaringan (Testing & Commissioning):

    • Pengujian Kabel Feeder: Menggunakan alat seperti Site Master (untuk mengukur VSWR/Return Loss).

    • Pengujian Daya: Memastikan tegangan dan arus listrik sesuai standar.

    • Integrasi Perangkat: Menghubungkan BTS/RBS dengan jaringan inti operator (Core Network).

    • Pengujian Fungsional (On-Air Test): Melakukan panggilan uji (test call), mengukur kualitas sinyal (Drive Test), dan throughput data.

  3. Dokumentasi As-Built:

    • Pembuatan dokumentasi final (As-Built Drawing dan Site Acceptance Documentation).

  4. Serah Terima:

    • Melakukan Acceptance Test Procedure (ATP) bersama perwakilan operator.

    • Jika semua lulus, dilakukan Berita Acara Serah Terima (BAST).

Setiap sub-pekerjaan di atas harus memiliki prosedur yang detail dalam MoS, termasuk langkah demi langkah, tindakan pencegahan bahaya, dan nama penanggung jawab.

Method of Statement (MoS) untuk Instalasi Antena pada tower site baru BTS seluler. MoS ini sangat fokus pada keselamatan kerja di ketinggian dan ketelitian teknis.



⚠️ I. Persiapan & K3 (HSE)

  1. Safety Briefing (Toolbox Meeting):

    • Melakukan Toolbox Meeting di pagi hari sebelum memulai pekerjaan.

    • Menekankan potensi bahaya kerja di ketinggian dan prosedur penyelamatan.

  2. Pengecekan Peralatan K3:

    • Memastikan semua personel memiliki dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap: safety harness (full body), helm (dengan tali dagu), safety shoes, dan sarung tangan.

    • Memeriksa kondisi safety harness, tali pengaman (lanyard), rope/sling, dan fall arrester harus layak pakai dan memiliki sertifikasi.

  3. Peralatan Instalasi:

    • Memeriksa ketersediaan Antena yang akan dipasang (Antena Sektoral, Antena Microwave, atau RRU/Remote Radio Unit).

    • Mempersiapkan Gin Pole atau Katrol untuk menaikkan material.

    • Mempersiapkan toolset (kunci-kunci, torque wrench untuk kekencangan baut, kompas/protractor, inclinometer).

    • Pengecekan Baut dan Bracket: Memastikan bracket antena dan semua baut sudah lengkap dan sesuai spesifikasi tower.


🧗 II. Tahap Menaikkan Personel dan Peralatan

  1. Pemasangan Gin Pole/Katrol:

    • Memasang Gin Pole (tiang penarik) di level teratas tower di mana antena akan dipasang, atau di atasnya.

    • Memasang Katrol/Hoist dan tali (rope) utama.

    Catatan: Gin Pole harus diikat kuat dan diverifikasi mampu menahan beban material terberat yang akan ditarik.

  2. Akses Tower:

    • Personel (biasanya Rigger) naik ke ketinggian yang telah ditentukan.

    • Setiap Rigger harus selalu menggunakan Double Lanyard (kait pengaman ganda) dan memastikan satu kait selalu terpasang (100% tie-off).

  3. Persiapan di Level Kerja:

    • Rigger memasang working platform atau safety net (jika diperlukan) dan menyiapkan rigging untuk penarikan antena.


⏫ III. Tahap Penarikan (Hoisting) dan Pemasangan Antena

  1. Penarikan Antena Sektoral:

    • Antena diikat dengan aman menggunakan sling/rope pada titik angkat yang kuat di badannya.

    • Tim di bawah (Groundman) memberikan sinyal dan menarik antena secara perlahan menggunakan katrol/winch, diawasi oleh Rigger di atas.

    • Antena ditarik ke ketinggian instalasi.

  2. Pemasangan Antena Sektoral:

    • Rigger menempatkan Antena pada bracket yang telah terpasang di mounting pole.

    • Antena diikat sementara, kemudian dipasang bautnya.

    • Pengencangan Baut: Baut dikencangkan dengan torsi yang tepat menggunakan torque wrench sesuai spesifikasi pabrikan.

    • Arah (Azimuth) dan Sudut (Tilt): Rigger mengatur Azimuth (arah horizontal) menggunakan kompas/protractor dan Mechanical Tilt (sudut kemiringan vertikal) menggunakan inclinometer sesuai dengan parameter desain.

  3. Pemasangan Antena Microwave (jika ada):

    • Prosedur penarikan sama. Antena MW dipasang pada mounting bracket dan diarahkan ke site partner (alignment) dengan sangat teliti.

    • Alignment ini seringkali dilakukan setelah perangkat di bawah sudah terpasang.

  4. Pemasangan RRU (jika ada):

    • RRU ditarik dan dipasang pada mounting pole yang sama dengan antena sektoral (atau di dekatnya).


⚡ IV. Tahap Terminasi Kabel dan Weatherproofing

  1. Penarikan Kabel Feeder/FO:

    • Kabel koaksial (feeder) atau Fiber Optic ditarik dari Shelter/Cabinet menuju Antena/RRU melalui cable tray di tower.

    • Penarikan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kinking (tekukan tajam) yang dapat merusak kabel.

  2. Terminasi Konektor:

    • Kabel dipotong, dan konektor dipasang pada ujung kabel.

    • Kabel Feeder dihubungkan ke port Antena, atau kabel Fiber Optic/Power dihubungkan ke RRU.

  3. Weatherproofing (Penyegelan):

    • Semua koneksi (connector) wajib disegel menggunakan butyl tape (isolasi kedap air) dan PVC tape (isolasi luar) untuk melindunginya dari cuaca.

    • Prosedur penyegelan harus dilakukan dengan benar (tiga lapisan atau sesuai standar operator).


🔍 V. Tahap Finalisasi dan Dokumentasi

  1. Tidy-up (Perapihan):

    • Mengikat kabel (cable tie) pada cable tray dengan rapi dan interval yang seragam.

    • Memastikan semua baut kencang, dan tidak ada peralatan yang tertinggal di atas tower.

  2. Penurunan Gin Pole dan Peralatan:

    • Menurunkan Gin Pole, Katrol, dan semua peralatan.

  3. Dokumentasi:

    • Mengambil foto instalasi (photo documentation) termasuk foto:

      • Azimuth dan Tilt final.

      • Terminasi dan weatherproofing.

      • Overall view instalasi antena.

    • Mencatat serial number antena dan RRU, serta alignment (Azimuth dan Tilt) final.

MoS ini adalah panduan umum. MoS yang sebenarnya akan mencantumkan secara spesifik: nama proyek, PIC (Person In Charge), tanggal, detail alat/material, dan lampiran prosedur K3 yang sangat ketat.

Tentu, berikut adalah prosedur terperinci Method of Statement (MoS) untuk Pemasangan Remote Radio Unit (RRU) pada tower site BTS seluler. Pemasangan RRU adalah bagian krusial dari instalasi perangkat telekomunikasi yang sering dilakukan di ketinggian.

🛠️ I. Tahap Persiapan & K3 (HSE)

  1. Safety Briefing:

    • Melakukan Toolbox Meeting (TBM) dan penekanan pada prosedur kerja di ketinggian dan bahaya benda jatuh (dropped objects).

    • Memastikan semua personel di bawah (Groundman) dan di atas (Rigger) memahami peran masing-masing.

  2. Peralatan K3 (HSE):

    • Verifikasi kelengkapan dan kondisi APD standar (helm, full body harness, double lanyard, safety shoes).

    • Memastikan semua peralatan yang dinaikkan diikat dengan tali pengaman (lanyard) agar tidak jatuh saat proses instalasi.

  3. Pengecekan Material RRU:

    • Memastikan RRU yang akan dipasang sudah sesuai spesifikasi (tipe, band frekuensi) dan memeriksa Serial Number RRU.

    • Memastikan RRU Mounting Bracket (braket pemasangan) dan semua baut/mur sudah lengkap dan sesuai.

  4. Penyiapan Rigging:

    • Memasang Gin Pole dan Katrol (Hoist) di level tower tempat RRU akan dipasang.

    • Memastikan tali penarik (rope) kuat dan terpasang dengan aman.


⏫ II. Tahap Hoisting (Penarikan) RRU

  1. Pemasangan Bracket RRU:

    • Rigger naik ke tower dan memasang RRU Mounting Bracket pada mounting pole atau struktur tower yang telah ditentukan.

    • Memastikan braket terpasang kencang dan rata (level).

  2. Pengikatan RRU:

    • Groundman (petugas di bawah) mengikat RRU menggunakan sling atau tali khusus pada titik angkat RRU (biasanya di bagian atas).

    • Pastikan ikatan kuat dan seimbang untuk menghindari RRU berputar atau terbentur saat ditarik.

  3. Penarikan RRU:

    • RRU ditarik perlahan menggunakan Katrol/Hoist.

    • Rigger di atas memandu dan menjaga agar RRU tidak berbenturan dengan struktur tower.

    • Penarikan harus dilakukan secara bertahap dan terkontrol.


🔩 III. Tahap Instalasi dan Terminasi

  1. Pemasangan RRU ke Bracket:

    • Setelah RRU mencapai ketinggian yang tepat, Rigger menempatkan RRU pada Mounting Bracket yang telah dipasang.

    • Mengencangkan baut pengunci RRU ke braket menggunakan Torque Wrench sesuai spesifikasi kekencangan pabrikan.

  2. Koneksi Kabel Fiber Optic (FO):

    • RRU dihubungkan ke BTS/Cabinet di shelter melalui Kabel Fiber Optic (CPRI/OBSAI).

    • Kabel FO ditarik dan dihubungkan ke port yang sesuai pada RRU.

    • Port yang tidak terpakai harus ditutup dengan rubber cap (penutup karet).

  3. Koneksi Kabel Power (DC Power):

    • Kabel daya DC ditarik dari panel DC breaker di shelter atau cabinet melalui cable tray ke RRU.

    • Kabel DC dihubungkan ke port daya RRU.

  4. Koneksi Kabel Jumper ke Antena:

    • Kabel Jumper pendek dipasang dari port RF (Radio Frequency) RRU ke port Antena Sektoral.

    • Gunakan torque wrench untuk mengencangkan konektor agar impedansi stabil dan Return Loss minimal.

  5. Weatherproofing (Penyegelan):

    • Semua koneksi kabel (FO, Power, RF Jumper) wajib di-seal menggunakan Butyl Tape dan PVC Tape untuk melindungi dari air, kelembapan, dan cuaca.

    • Prosedur Seal: Lapisan pertama self-amalgamating tape atau butyl tape, diikuti lapisan luar PVC tape (min. 3 lapis).


✅ IV. Tahap Finalisasi

  1. Cable Dressing (Perapihan Kabel):

    • Semua kabel yang terhubung ke RRU dirapikan, diikat (cable tie) ke cable tray atau struktur tower secara teratur dan rapi.

    • Pastikan radius tekukan (bending radius) kabel tidak melampaui batas yang diizinkan (terutama kabel FO) untuk menghindari kerusakan.

  2. Tidy-up dan Dokumentasi:

    • Memeriksa ulang kekencangan baut dan keamanan instalasi.

    • Menurunkan semua peralatan (Gin Pole, Katrol, dsb.).

    • Mengambil foto dokumentasi (As-Built), termasuk close-up RRU yang terpasang, koneksi kabel, dan weatherproofing.

Prosedur ini memastikan instalasi RRU dilakukan dengan aman, rapi, dan sesuai dengan standar teknis jaringan.

|
Scroll to top