Cara Limit bandwidth pada Bridge Mikrotik
Kita bisa membatasi kecepatan internet di Mikrotik dalam mode bridge menggunakan fitur Simple Queue atau Queue Tree. Karena perangkat berada dalam mode bridge, ada satu langkah konfigurasi penting yang perlu dipastikan agar manajemen bandwidth berbasis IP berfungsi.
Berikut langkah-langkah umumnya menggunakan Simple Queue (paling umum dan mudah):
🔒 Persiapan Penting untuk Mode Bridge
Dalam mode bridge, lalu lintas (traffic) biasanya tidak diproses oleh CPU routing, yang berarti aturan Queue berbasis IP tidak akan bekerja. Anda harus mengaktifkan firewall di bridge untuk memaksa lalu lintas diproses dan dilihat oleh sistem queues.
Akses Mikrotik Anda melalui Winbox atau WebFig.
Buka Bridge $\rightarrow$ Settings.
Pastikan opsi Use IP Firewall diatur ke yes.
Command Line (CLI):
/interface bridge settings set use-ip-firewall=yes
Setelah ini, Mikrotik akan memproses paket IP dan Anda bisa menggunakan Simple Queue untuk limitasi.
⚡ Membatasi Kecepatan dengan Simple Queue
Simple Queue adalah cara paling mudah untuk membatasi bandwidth berdasarkan Alamat IP.
Buka menu Queues.
Pilih tab Simple Queues.
Klik tanda tambah (
+) untuk membuat rule baru.
➡️ Pengaturan Rule Simple Queue
| Parameter | Keterangan | Contoh Nilai |
| Name | Nama untuk mempermudah identifikasi rule. | Limit-User-A |
| Target | Masukkan Alamat IP atau Range IP perangkat yang ingin dibatasi kecepatannya. | 192.168.88.10 atau 192.168.88.0/24 |
| Target Upload Max Limit | Batas maksimal kecepatan Upload (Tx). | 1M (untuk 1 Mbps) |
| Target Download Max Limit | Batas maksimal kecepatan Download (Rx). | 2M (untuk 2 Mbps) |
Klik Apply dan OK untuk menyimpan rule.
Tips: Pastikan Alamat IP perangkat yang Anda batasi (Target) adalah IP yang sudah pasti dan tidak berubah-ubah (misalnya menggunakan Static Lease di DHCP Server).
🌲 Alternatif Lanjutan: Queue Tree
Jika Anda membutuhkan manajemen bandwidth yang lebih detail (berdasarkan jenis trafik, prioritas, atau menggunakan Parent Queue), Anda bisa menggunakan Queue Tree. Ini melibatkan langkah-langkah yang lebih kompleks:
Marking Traffic (Mangle): Anda harus menandai paket data (Packet Marking) yang akan dibatasi di menu IP $\rightarrow$ Firewall $\rightarrow$ Mangle.
Buat rule Mangle untuk menandai trafik (misalnya berdasarkan Source Address perangkat) dengan action
mark-packet.
Queue Tree: Buat rule di menu Queues $\rightarrow$ Queue Tree yang merujuk pada packet mark yang sudah Anda buat di langkah Mangle. Di sini Anda tentukan batas kecepatan (Max Limit).
Karena Simple Queue lebih efektif dan lebih umum untuk limitasi pada mode bridge, biasanya ini adalah pilihan yang disarankan.
contoh konfigurasi Simple Queue di Mikrotik untuk membatasi kecepatan internet di mode bridge.
Asumsi:
Alamat IP perangkat yang ingin dibatasi: 192.168.88.10
Batas Kecepatan Download (Max Limit Rx): 5 Mbps
Batas Kecepatan Upload (Max Limit Tx): 2 Mbps
🛠️ Langkah 1: Verifikasi Pengaturan Bridge
Pastikan Mikrotik memproses lalu lintas IP di mode bridge, yang sudah diaktifkan di instruksi sebelumnya.
Buka Bridge $\rightarrow$ Settings.
Pastikan Use IP Firewall diatur ke yes.
Jika Anda menggunakan CLI (Terminal):
/interface bridge settings set use-ip-firewall=yes
⚡ Langkah 2: Membuat Simple Queue
Ini adalah langkah untuk menerapkan batasan kecepatan.
Akses menu Queues di Winbox/WebFig.
Pilih tab Simple Queues.
Klik tanda tambah (
+) untuk membuat rule baru.
⚙️ Detail Konfigurasi
| Parameter | Pengaturan | Keterangan |
| Name | Limit-192-168-88-10 | Nama identifikasi. |
| Target | 192.168.88.10 | Alamat IP perangkat yang dibatasi. |
| Target Upload Max Limit | 2M | Batas Kecepatan Upload (Tx). |
| Target Download Max Limit | 5M | Batas Kecepatan Download (Rx). |
Pilih tab General.
Pastikan Target Upload Max Limit diset ke
2M(2 Mbps).Pastikan Target Download Max Limit diset ke
5M(5 Mbps).
Klik Apply dan OK.
✅ Hasil
Perangkat dengan IP 192.168.88.10 sekarang akan dibatasi kecepatan internetnya maksimal 5 Mbps untuk Download dan 2 Mbps untuk Upload, terlepas dari apakah Mikrotik Anda berfungsi sebagai router atau hanya bridge.
📝 Contoh CLI
Jika Anda ingin menjalankan konfigurasi di Terminal Mikrotik:
/queue simple add name=Limit-192-168-88-10 target=192.168.88.10 max-limit=2M/5M
=======================================================================
Contoh membatasi kecepatan untuk seluruh jaringan (misalnya 192.168.88.0/24) di Mikrotik dalam mode bridge jauh lebih efisien menggunakan satu aturan Simple Queue saja.
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat batasan kecepatan yang diterapkan ke semua perangkat dalam subnet tertentu:
🔒 Langkah 1: Verifikasi Pengaturan Bridge
Sama seperti sebelumnya, pastikan fitur firewall di bridge diaktifkan agar Simple Queue dapat memproses paket IP:
Buka menu Bridge $\rightarrow$ Settings.
Pastikan Use IP Firewall diatur ke yes.
Command Line (CLI):
/interface bridge settings set use-ip-firewall=yes
🌐 Langkah 2: Membuat Simple Queue untuk Seluruh Jaringan
Anda hanya perlu menggunakan alamat jaringan sebagai Target dalam aturan Simple Queue.
Misalnya, kita akan membatasi:
Seluruh Jaringan: 192.168.88.0/24
Total Batas Kecepatan Download (Max Limit Rx): 20 Mbps
Total Batas Kecepatan Upload (Max Limit Tx): 10 Mbps
Akses menu Queues.
Pilih tab Simple Queues.
Klik tanda tambah (
+) untuk membuat rule baru.
⚙️ Detail Konfigurasi
| Parameter | Pengaturan | Keterangan |
| Name | Limit-Total-Jaringan | Nama identifikasi. |
| Target | 192.168.88.0/24 | Alamat Jaringan lengkap. Semua IP dalam range ini akan dibatasi totalnya. |
| Target Upload Max Limit | 10M | Total Batas Kecepatan Upload (Tx) untuk seluruh jaringan. |
| Target Download Max Limit | 20M | Total Batas Kecepatan Download (Rx) untuk seluruh jaringan. |
Klik Apply dan OK.
✅ Efek Aturan
Aturan ini akan membatasi total bandwidth yang dapat digunakan oleh semua perangkat dalam jaringan 192.168.88.0/24 menjadi maksimum 20 Mbps Download dan 10 Mbps Upload. Jika satu perangkat menggunakan semua 20 Mbps, perangkat lain di jaringan tersebut tidak akan mendapatkan bandwidth download lagi.
➡️ Konfigurasi Lanjutan (Jika Diperlukan)
Jika Anda ingin memberikan batasan yang adil (merata) untuk setiap pengguna di dalam jaringan tersebut, Anda perlu membuat dua jenis queue (sering disebut Parent dan Child):
Parent Queue: Aturan yang baru saja kita buat (
Limit-Total-Jaringan) adalah Parent Queue, yang membatasi total kecepatan jaringan (20M/10M).Child Queues: Anda membuat Simple Queue tambahan untuk setiap IP perangkat (
192.168.88.10,192.168.88.11, dst.) dengan batas kecepatan yang lebih rendah (misalnya 5M/2M per user) dan menetapkan Parent-nya keLimit-Total-Jaringan.
Ini memastikan bahwa:
Setiap pengguna tidak bisa melebihi batas individunya (5M/2M).
Total gabungan bandwidth seluruh pengguna tidak akan pernah melebihi batas total jaringan (20M/10M).





