Load Balancing Menggunakan Ruijie Gateway

Bahasan kali ini kita akan mempelajari Load Balancing pada Ruijie Gateway (seperti seri RG-EG atau Reyee Easy Gateway). Fitur ini sangat berguna untuk menggabungkan dua atau lebih koneksi internet (Multi-WAN) agar beban trafik terbagi dan koneksi menjadi lebih stabil serta cepat.




Konsep Dasar Load Balancing Ruijie

Load Balancing pada Ruijie Gateway memungkinkan pembagian beban trafik data di antara beberapa link WAN (koneksi internet) yang tersedia.

  • Mode Load Balance: Membagi trafik secara merata atau berdasarkan bobot yang ditentukan.

  • Mode Primary & Secondary (Failover): Menggunakan satu link utama (Primary) dan link lainnya sebagai cadangan (Secondary). Cadangan hanya aktif jika Primary gagal.

Untuk Load Balancing murni, kita akan menggunakan mode Balanced.


Langkah-Langkah Konfigurasi Load Balancing

Proses konfigurasi biasanya dilakukan melalui antarmuka web lokal (EWEB) atau melalui platform Ruijie Cloud/Reyee Cloud. Berikut langkah-langkah umum via antarmuka web lokal (EWEB):

1. Persiapan Perangkat Keras dan Akses

Pastikan Anda telah:

  • Menghubungkan setidaknya dua koneksi internet (dari ISP berbeda atau sama) ke port WAN pada Ruijie Gateway Anda. Perangkat seperti RG-EG105G-V3 umumnya memiliki port WAN0 (default) dan port LAN yang bisa diubah menjadi WAN (misalnya LAN3 sebagai WAN1).

  • Mengakses antarmuka web Ruijie Gateway (biasanya melalui IP default seperti 192.168.110.1 atau IP yang telah Anda atur).

2. Konfigurasi Port WAN

Anda harus memastikan semua port yang akan digunakan untuk Load Balancing telah dikonfigurasi sebagai port WAN dan mendapatkan alamat IP dari ISP.

  1. Akses menu Network $\rightarrow$ WAN.

  2. Pastikan WAN0 telah terkonfigurasi (misalnya sebagai DHCP atau PPPoE).

  3. Ubah port LAN yang tersisa (misalnya LAN3) menjadi WAN1 jika belum. Biasanya ada opsi untuk mengubah Role port.

    • Konfigurasikan WAN1 sesuai dengan koneksi ISP kedua (DHCP/Static IP/PPPoE).

  4. Pastikan status kedua WAN tersebut sudah "Connected/Online".

3. Mengaktifkan Load Balancing

Setelah kedua WAN aktif, Anda bisa mengaktifkan fitur Load Balancing.

  1. Di menu Network $\rightarrow$ WAN, cari atau klik opsi "Load Settings" atau "ISP/Load Settings".

  2. Pilih Mode sebagai "Balanced" (untuk Load Balancing) atau "Primary & Secondary" (untuk Failover). Pilih "Balanced".

  3. Load Balancing Policy (Mode Pembagian Beban): Pilih salah satu metode Load Balancing yang sesuai:

    • Based on Link: Trafik dibagi per sesi (connection) secara bergantian.

    • Based on Src IP Address (Recommended untuk perbankan/toko online): Memastikan bahwa trafik dari satu IP klien tertentu (Src IP) selalu dilewatkan melalui jalur WAN yang sama. Ini penting untuk aplikasi yang sensitif terhadap perubahan link.

    • Smart Load Balancing: Hampir sama dengan Based on Link, namun Anda dapat menentukan batas upload dan download untuk setiap WAN agar lebih spesifik.

  4. WAN Weight (Bobot WAN): Tentukan bobot untuk setiap WAN.

    • Jika kedua ISP memiliki bandwidth yang sama, atur bobot 1:1.

    • Jika ISP A (WAN0) 100 Mbps dan ISP B (WAN1) 50 Mbps, atur bobot 2:1 (misalnya WAN0: 2, WAN1: 1) agar trafik 2/3 melalui WAN0 dan 1/3 melalui WAN1.

  5. Klik "OK" atau "Apply" untuk menyimpan konfigurasi.


Verifikasi Konfigurasi

Untuk memastikan Load Balancing berfungsi:

  1. Akses menu Status atau Monitor pada Ruijie Gateway.

  2. Periksa grafik atau data pemakaian koneksi (Bandwidth Usage). Anda akan melihat trafik terbagi di antara WAN0 dan WAN1 sesuai dengan bobot yang Anda tentukan.

  3. Lakukan traceroute dari perangkat klien. Anda akan melihat beberapa koneksi dilewatkan melalui Gateway IP yang berbeda (jika menggunakan Based on Src IP Address, Anda mungkin perlu menguji dari beberapa perangkat).

💡 Catatan: Beberapa aplikasi (streaming, game) mungkin lebih stabil dengan mode Based on Src IP Address untuk mencegah sesi terputus saat koneksi beralih jalur.

|
Scroll to top
Code Copied!